Ketua Relawan Satgas SAR Aceh May Fendri Meninggal Dunia, Sekda Aceh Selatan Sampaikan Belasungkawa
PROKOPIM, TAPAKTUAN – May Fendri (50), warga Desa Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan yang merupakan Ketua Relawan Satgas SAR Aceh dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami trouble (masalah) saat melakukan penyelaman di kawasan Pulo Tuan, Aceh Besar, Selasa (19/9/2023).
Mendapat kabar duka ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP menyampaikan, belasungkawa dan duka mendalam atas kepergian almarhum.
Sekda menyampaikan bahwa keluarga besar SAR telah kehilangan salah seorang anggota terbaiknya.
“Almarhum May Fendri merupakan salah seorang anggota terbaik yang dimiliki oleh SAR, baik di Kabupaten Aceh Selatan maupun Provinsi Aceh,” kata Sekda.
“Kiprah dan dedikasinya yang tinggi terhadap kepedulian sosial dan kemanusiaan melalui upaya pencarian, pertolongan, dan penyelamatan darurat yang digeluti, menjadikannya sosok yang banyak membantu orang lain,” urainya.
“Almarhum juga dikenal memiliki pergaulan yang luas dengan seluruh kalangan,” ucap Cut Syazalisma. Menurut Cut Syazalisma, kontribusinya sejak awal bergabung dengan SAR hingga akhir hayatnya, patut diberi apresiasi.
“Oleh karena itu, mari kita doakan agar almarhum diampuni segala dosanya, dan diterima seluruh amal ibadahnya,” ajak Cut Syazalisma.
Selain berkiprah di Satgas SAR Aceh, almarhum juga aktif di dunia jurnalistik serta di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Menurut keterangan Kepala Basarnas Banda Aceh, Al-Hussain mengatakan, May Fendri dinyatakan meninggal oleh pihak RS Meuraxa setelah dilakukan proses evakuasi.
Berdasarkan kronologi kejadian, korban bersama lima orang rekannya pergi ke Pulau Tuan untuk melakukan penyelaman dalam rangka survei terumbu karang.
Sekitar pukul 12.30 WIB, rombongan tersebut melakukan penyelaman. Namun, saat melakukan penyelaman tersebut, terjadi trouble (masalah) di dalam air yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, rekan korban mengevakuasi korban dari kedalaman dan mencoba melakukan upaya pertolongan pertama terhadap korban, sekaligus menghubungi Basarnas Banda Aceh untuk melakukan evakuasi.
“Basarnas Banda Aceh beserta potensi SAR bergerak ke lokasi kejadian menggunakan 1 unit RIB untuk melakukan proses evakuasi,” kata Hussain.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan tidak sadarkan diri dari Pulau Tuan menuju Pelabuhan Ulee Lheue.
Selanjutnya korban dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Meuraxa.
“Sekitar pukul 14.15 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia (MD) oleh pihak rumah sakit,” pungkasnya.(*)