Bupati Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H Tingkat Kabupaten di Kecamatan Kluet Timur
PROKOPIM, TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran beserta jajarannya menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Gampong Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur, Senin (28/11/2022). Acara tersebut mengangkat tema Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum mempererat silaturahmi dan mengkokohkan persatuan dan kesatuan umat, di warnai dengan santunan anak yatim yang diserahkan oleh Bupati Aceh Selatan di dampingi unsur forkopimda kepada 90 orang anak yatim yang menerima santunan.
Adapun acara tersebut turut dihadiri Forkopimda Plus Aceh Selatan, Pimpinan pesantren Babul Maghfirah Cot Keueng Aceh Besar Tgk. H. Masrul Aidi, Lc, para Asisten, Staf Ahli, para kepala SKPK, ketua TP -PKK Kabupaten, Ketua DWP Kabupaten, para camat, Pimpinan Dayah se-Kabupaten Aceh Selatan, Imum Mukim se-Kluet Raya, para Keuchik se-Kluet Raya, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Undangan lainnya serta Masyarakat setempat yang diperkirakan berjumlah seribu orang.
Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H ini merupakan momentum strategis guna menggugah kesadaran kita untuk senantiasa menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan yang baik bagi kita umat manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Momentum peringatan maulid ini hendaknya menjadi pengingat bagi kita untuk menyebarkan syiar islam sebagai rahmatan lil alamin, dimanapun kita berada hendaknya mampu berbagi rahmat dan manfaat kepada lingkungan sekitar, Ucap Bupati.
Senada dengan itu, sebagai bagian dari masyarakat aceh selatan yang kaya akan keberagaman, hendaknya teladan atas sikap Rasulullah Muhammad SAW dapat kita wujudkan dengan senantiasa bersikap untuk saling menghormati dan menghargai, ungkap Tgk. Amran.
Pada kesempatan yang sama ceramah maulid yang disampaikan oleh Tgk. H. Masrul Aidi, Lc Pimpinan Pesantren Babul Maghfirah Cot Keueng Aceh Besar, mengatakan hindari kelompok-kelompok yang bertujuan untuk memecah belah umat islam, seperti hal-hal yang menyangkut bid’ah, maka sangat diperlukan pemahaman tentang bid’ah, dan kalau ada yang berseberangan pemahaman tentang hal tersebut, mari sama-sama kita berdiskusi serta silaturahmi menyamakan persepsi.
Namun demikian kita hidup di dalam islam rahmatan lil alamin, saudara-saudara kita ini banyak yang terpapar kedalam kajian-kajian ekstrim terutama di negeri kita para teroris lahir dari pengajian-pengajian ekstrim tersebut, maka kami mengajak para ulama dapat memberikan pemikiran dan saran yang positif serta penuh edukasi. Tutup Beliau.(*)