Jemput Aspirasi Arus Bawah, Pj Bupati Aceh Selatan Respon Kebutuhan Warga Sawang

Jemput Aspirasi Arus Bawah, Pj Bupati Aceh Selatan Respon Kebutuhan Warga Sawang
Dipublikasikan pada Selasa, 30 Apr 2024

PROKOPIM, TAPAKTUAN – Menginput aspirasi dan keluhan masyarakat, Penjabat (Pj) bupati Aceh Selatan bertatapan muka langsung dengan camat, para keuchik (kepala desa) dan tokoh masyarakat kecamatan Sawang di Gedung musyawarah, Meuligo, Selasa (30/4/2024).

kedatangan Pj bupati Cut Syazalisma, S.STP bersama Ny. Yuliani Irvana R, S.Tr. Keb secara dadakan disambut penuh ramah tamah, familiar dan dibingkis tanya jawab  disertai menikmati nasi bungkus.

Camat Sawang Zunawaris, S.STP, M.Ec,Dev didampingi Ny Devi Julfiana, S.Keb bersama 13 dari 15 keuchik menyampaikan berbagai kebutuhan prioritas yang dibutuhkan masyarakat di sektor pendidikan, Kesehatan, infrastruktur dan ketahanan ekonomi.

“Selama saya menjadi keuchik di Sawang I, sudah berulang kali mengusulkan pembangunan fasilitas air bersih. Namun sampai hari ini belum kunjung terwujud. Hari ini kami sampaikan kepada bapak Pj bupati agar dapat ditindaklanjuti,” kata keuchik Kamal.

Kebutuhan mendesak lainnya juga dipaparkan masing-masing keuchik, diantaranya, pembangunan jembatan Panton Luas, perbaikan irigasi dan tanggul pengaman SMPN 3. Normalisasi sungai Tring Meuduro Tunong dan lantai jembatan.

Kemudian jalan lingkar yang menghubung beberapa gampong di Meuligo, Sikulat hingga Tring Meuduro. Normalisasi sungai, badan jalan ditutupi longsor, mengatasi banjir, pembangunan tanggul pengaman sungai hingga tambat labuh kapal motor dan padi diserang hama penyakit serta berbagai keluhan lain.

Menanggapi keluhan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara langsung, Cut Syazalisma mengaku bahagia dan puas. Sebagai pimpinan sementara di masa transisi, ia berjanji akan berusaha sedaya mampun untuk menyahuti dan menjadikan skala prioritas.

“Jika sifatnya mendesak, tidak ada tawar menawar kita tanggapi sesegera mungkin menurut ketersediaan anggaran. Apabila membutuhkan dana yang besar dan perencanaan, kita usulkan pada tahun berikutnya, baik melalui APBK maupun APBA hingga APBN,” jelas Cut Syazalisma seraya menelpon beberapa kepala SKPK segera turun tangan.

Ia menambahkan, semua persoalan yang disampaikan keuchik dan camat menjadi catatan penting untuk memandu program-program kerja pemerintah daerah. Pertemuan hari ini menurutnya bagian dari impiannya sebelum ditugaskan menjadi Penjabat Bupati Aceh Selatan.

Seandaikan pimpinan tidak turun langsung, maka banyak masaalah masyatakat yang tidak diketahui secara utuh. Artinya, menjadi pimpinan itu tidak selamanya menerima laporan diatas meja. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi kami dalam meniti tugas sebagai abdi negara.

“Aspirasi yang disampaikan akan diusulkan dan laksanakan sesuai kemampuan keuangan daerah serta difollow up ke provinsi dan pusat. Namun, Sebagian yang disampaikan para keuchik sudah tertampung pada APBK tahun 2024. Bagi yang belum terkaver mohon bersabar, kita sama-sama berjuang untuk mensejahterakan rakyat,” papar Cut Syazalisma.

Dihadapan tokoh masyarakat, Cut Syazalisma mengaku, warga Sawang merupakan sosok yang tangguh, pejuang, cerdas, banyak melahirkan para pimpinan dan ulama.

“Bagi saya masyarakat Sawang bukanlah sosok yang asing, saudara-saudara saya di sini senantiasa setia kalau bersahabat dan tidak mau menyakiti apalagi mengkhianati,” pungkas Cut Syazalisma sambil menikmati nasi bungkus bersama-sama.

Selain 13 keuchik dan tokoh masyarakat, juga hadir unsur Muspika. Sementara dua keuchik (Simpang Tiga dan Ujung karang) yang tidak hadir sedang izin tugas di luar daerah. (*)