Syukuran Dan Malam Keakraban Ketua Dekranasda Aceh Selatan Bersama Inisiator Rencong Batu dan Surfing Samadua
TAPAKTUAN, PROKOPIM – Event Anugerah Pesona Indonesia (API) ke 5, yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, memiliki arti khusus bagi masyarakat Aceh Selatan, karena pada momen ini, Aceh Selatan meraih 2 penghargaan tingkat nasional, yakni Rencong Batu, sebagai Juara I pada Kategori Cinderamata Terpopuler dan Surfing Samadua sebagai Juara III pada Kategori Wisata Air Terpopuler. Capaian ini merupakan prestasi yang luar biasa ungkap Ketua Dekranasda Aceh Selatan, Kailida, S.Pdi, dalam acara malam keakraban dan ramah tamah dengan inisiator Rencong Batu dan Surfing Samadua, Minggu malam (30/05) di Cafe Sentra Kuliner Tapaktuan, yang turut di hadiri Sekretaris Dinas Pariwisata, Direktur Poltas Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc, Plt. Direktur RSUYA, Plt. Kadis Kesehatan serta tokoh masyarakat dan inisiator Rencong Batu dan Surfing Samadua.
Kailida, S.Pd.I, memberikan apresiasi terutama kepada kedua inisiator pemenang anugerah API ini, karena melalui ide dan kerja keras para inisiatorlah prestasi ini dapat diraih, tentunya selain para inisiator, tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberian dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Aceh Selatan meraih juara pada 2 kategori. Khusus bagi Rencong Batu, menjadi semakin istimewa karena inisiatornya adalah seorang mahasiswa Poltas, bernama Aidil. Tanpa ide cemerang Aidil, serta dukungan dari semua pihak, tentu saja anugerah pesona indonesia ini belum tentu kita raih, “ungkap Beliau”.
Pada kesempatan ini, Direktur Poltas, M.Yasar, memaparkan kembali awal mula dibuatnya Rencong Batu oleh mahasiswa Poltas sebagai tugas kuliah, yang kemudian diakomodir oleh dosen dan pihak kampus sehingga kini menjadi cinderamata yang dikenal luas. Direktur Poltas berharap agar Rencong Batu Aceh Selatan dapat diproduksi massal serta menjadi cinderamata yang dapat ditemukan di semua gerai cinderamata yang ada di aceh selatan maupun Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, dikarenakan produk rencong batu mempunyai nilai estetika yang tinggi. Jika ini dapat terwujud maka pengrajin batu marmer yang ada di Aceh Selatan menjadi klaster baru perekonomian sebab bahan bakunya sangat berlimpah di daerah kita.”Ungkap Yasar”.
Selain itu Direktur Poltas menambahkan bahwa objek wisata Surfing Samadua dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengoptimalkan pariwisata daerah oleh dinas terkait, tentunya dengan dukungan bersama, baik provinsi bahkan pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang selanjutnya sesuai keinginan kita bersama dapat membangun infrastruktur wisata air di Kabupaten Aceh Selatan. Peluang terbuka lebar, karena saat ini surfing di kalangan masyarakat masih merupakan hal yang ekslusif, dimana sebagian masyarkat kita belum banyak mengetahui tentang wisata surfing ini. Oleh sebab itu, menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan hal baru ini ke depan, tambah Yasar.(*)