Pj. Bupati Aceh Selatan Tangani Krisis Air Bersih di Madrasah Ulumul Qur’an

Pj. Bupati Aceh Selatan Tangani Krisis Air Bersih di Madrasah Ulumul Qur’an
Dipublikasikan pada Senin, 22 Jul 2024

PROKOPIM, TAPAKTUAN – Pj. Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP mengaku telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BPBD menangani krisis air bersih di Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) di Gampong Panjupian, Tapaktuan.

“Merespon keluhan para santri MUQ terkait persoalan krisis air bersih karena sedang musim kemarau. Saya sudah memerintahkan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR dan BPBD menanganinya,” kata Cut Syazalisma kepada wartawan di Tapaktuan, Minggu (28/7/2024).

Pj. bupati menyatakan dirinya meminta kepada SKPK terkait agar memberikan attensi khusus dengan cara melakukan tindakan cepat mengatasi krisis air bersih di lembaga pendidikan agama yang dipadukan dengan pendidikan formal itu.

Menindaklanjuti instruksi Pj Bupati Aceh Selatan tersebut, Kabid SDA Dinas PUPR Aceh Selatan, Rima Eved Hendedy didampingi Kalak BPBD Aceh Selatan, H Zainal, dikonfirmasi terpisah menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan langkah cepat dengan turun langsung ke sumber mata air di Gampong Panjupian, Tapaktuan.

Dinas PUPR dan BPBD serta dibantu masyarakat setempat membuat jaringan air bersih sementara dari mata air Gampong Panjupian untuk dialirkan ke MUQ sebagai langkah mengantisipasi krisis air yang sudah berlangsung beberapa pekan terakhir.

“Alhamdulillah saat ini pipa sudah tersambung dari mata air Gampong Panjupian dan air juga sudah mengalir ke Madrasah Ulumul Quran,” kata Rima Eved Hendedy.

Pantauan wartawan, pasca memberi instruksi kepada Dinas PUPR dan BPBD, Pj Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma didampingi Pj Ketua TP-PKK Aceh Selatan, Yuliani Irvana terlihat juga turun langsung ke Madrasah Ulumul Qur’an di Gampong Panjupian, Kecamatan Tapaktuan.

Pj. Bupati Aceh Selatan meninjau langsung proses penyambungan pipa air ke tempat penampungan (tandon) sehingga nantinya air tersebut akan mengalir ke tempat – tempat yang diperlukan santri MUQ.

“Semoga anak- anak penghafal Al – Qur’an ini dapat segera bisa memanfaatkan air tersebut, baik untuk mandi, ambil air wudhu dan kegunaan lainnya,” kata Pj Bupati.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi Aceh akan mengalami musim kemarau yang lebih kering dari kondisi biasanya. Dimulai pada awal Juni dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga September tahun 2024.

Kondisi tersebut menuntut semua pihak untuk dapat meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.