Pj Bupati Aceh Selatan Lounching ILP Pada Fasilitas Kesehatan

Pj Bupati Aceh Selatan Lounching ILP Pada Fasilitas Kesehatan
Dipublikasikan pada Rabu, 30 Okt 2024

PROKOPIM, TAPAKTUAN – Pj. Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma S. STP., M.Si melakukan peluncuran Integrasi Layanan Primer (ILP) pada Puskesmas, Pustu dan Posyandu, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan, Rabu (30/10/2024).

Selain Pj. Bupati Kegiatan Lounching ILP ini juga dihadiri Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Selatan, Bd. Yuliani Irvana R, S.Keb, Forkopimda Aceh Selatan, Ketua Organisasi Wanita Aceh Selatan,Kepala SKPK, Perwakilan Dinas Kesehatan Aceh, Camat dan Muspika Kecamatan Tapaktuan serta Kepala Puskesmas Se Kabupaten Aceh Selatan. Dalam sambutannya, Cut Syazalisma menyebutkan, pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu pilar transformasi kesehatan yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau pada tingkat masyarakat, keluarga, dan individu.

Ia melanjutkan, sebagaimana tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 tahun 2023 tentang petunjuk teknis integrasi pelayanan kesehatan primer, pelayanan bahwasanya penerapan kesehatan primer diselenggarakan secara terintegrasi di puskesmas, jejaring, dan jaringan pelayanan kesehatan primer, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan.

“Dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, dengan didukung inovasi serta pemanfaatan teknologi, ” ucapnya. Cut Syazalisma menjelaskan hal ini dilakukan melalui tiga strategi utama, yakni integrasi pelayanan kesehatan primer perorangan dan masyarakat, pemberdayaan individu dan masyarakat, serta kebijakan dan aksi multi sektor. Penguatan pelayanan kesehatan primer penting untuk dilakukan, mengingat capaian standar pelayanan minimal atau SPM bidang kesehatan secara nasional masih belum optimal dan belum mencapai target yang telah ditetapkan.

“Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan primer selama ini belum cukup kuat dalam masalah kesehatan,” tambahnya. Di Indonesia lanjut Pj. Bupati Aceh Selatan, penyelenggaraan kesehatan primer dilaksanakan oleh puskesmas, puskesmas pembantu atau pustu, bersama fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya dan berbagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat atau ukbm, salah satunya adalah posyandu, yang menurut data kementerian kesehatan, masih belum terintegrasi sepenuhnya. ” Hal inilah yang kemudian mendasari pelaksanaan transformasi pelayanan kesehatan primer melalui integrasi yang tidak dapat hanya dijalankan oleh Puskesmas dan jejaringnya saja, namun juga memerlukan peran aktif pemerintah daerah serta seluruh unsur masyarakat, ” jelas Cut Syazalisma.

Cut Syazalisma menambahkanintegrasi pelayanan kesehatan primer tercermin dari integrasi antarafasilitas pemberi layanan kesehatan primer dengan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Peran puskesmas pembantu sebagai unit kesehatan di desa sangat penting sebagai perpanjangan puskesmas, untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan sampai di tingkat desa, sekaligus memperkuat fungsi pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut, sebagai koordinator dan pembina posyandu.

“Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer yang akan kita luncurkan pada hari ini, pemerintah daerah berupaya untuk membawa perubahan dan perbaikan dalam layanan kesehatan kepada masyarakat dan memperkuat manajemen pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di Kabupaten Aceh Selatan, kiranya, upaya ini mendapat perhatian dan dukungan penuh dari kita semua, dengan demikian cita-cita untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Aceh Selatan, ” harapnya.