Angka Stunting Aceh Selatan Masih Tinggi, Tak Sesuai Target WHO

Angka Stunting Aceh Selatan Masih Tinggi, Tak Sesuai Target WHO
Dipublikasikan pada Jumat, 8 Mar 2024

PROKOPIM, TAPAKTUAN – Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Aceh Selatan, Yuliani Irvana mengatakan, angka stunting periode 2022-2023 di daerah itu masih tergolong tinggi. Berdasarkan hasil evaluasi tim percepatan penanganan stunting (PPS) kasus stunting Aceh Selatan berada diangka 34,8% sementara Provinsi Aceh sebesar 30%.

“Angka ini masih tergolong tinggi sebab berdasarkan data World Health Organization (WHO) batas normalnya itu sebesar 20%. Untuk itu stunting di Aceh Selatan harus turun sebesar 14%, untuk mencapai target WHO,” kata Yuliani Irvana di Tapaktuan, Jumat (8/3/2024).

Saat menghadiri kegiatan penguatan dan pembinaan TP-PKK kecamatan dalam peningkatan peran PKK terhadap percepatan penurunan stunting di Hall Pendopo Bupati Aceh Selatan, Yuliani mengatakan meski ditengah segala keterbatasan saat ini upaya yang dapat dilakukan adalah fokus pada optimalisasi SDM gampong yang sudah dibiayai negara dari semua sektor.

“Pemerintah gampong harus menguatkan koordinasi dengan DPMG, DP3AKB, Dinkes, Penyuluh Pertanian, TPPS, PK, Pendamping Desa, Tenaga PAUD, Kader Posyandu, dan Bidan Desa,” pinta Yuliani Irvana.

Semua pihak tersebut, kata istri Pj. Bupati Aceh Selatan ini, harus fokus kepada lokus stunting dengan mengoptimalkan peran dasawisma dan peran keluarga melalui 10 program pokok PPK. Kemudian, optimalisasi dan monitoring pelaksanaan posyandu bayi balita dan remaja di gampong dan PAUD sejak dari perencanaan anggaran gampong sesuai Perbup dana gampong lalu verifikasi data resiko stunting yang ada di desa bersama Puskesmas dan dasawisma.

Selain itu, Yuliani juga mendorong dilakukannya perbaikan administrasi data PKK gampong melalui pembentukan dan optimalisasi dasawisma oleh kader PKK gampong dikuatkan oleh PKK kecamatan.

Juga pemanfaatan lahan pekarangan dan kebun PKK untuk kebutuhan pangan keluarga, toga dan peningkatan ekonomi keluarga (perumah dan dasawisma). Pelatihan melalui dana gampong tentang administrasi PKK, PMBA, pertanian, saprodi pekarangan, ketahanan pangan, BUMG dan pengolahan sampah produktif.

“Penilaian Gammawar fokus ke gampong lokus stunting yang beresiko stunting. Peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, optimalkan penjabat program dan pejabat terkait,” kata Yuliani.

Kegiatan ini turut dihadiri anggota TP-PKK Aceh Selatan, ketua dan anggota TP-PKK kecamatan, Kabag Pemerintahan dan para camat. (*)