Pembedahan RAD-KSB Aceh Selatan, Terkoneksi Langsung dengan Ditjen Bangda Via Zoom

Pembedahan RAD-KSB Aceh Selatan, Terkoneksi Langsung dengan Ditjen Bangda Via Zoom
Dipublikasikan pada Kamis, 25 Jul 2024

PROKOPIM, TAPAKTUAN – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan bersama pengusaha dan perwakilan petani kelapa sawit serta  jajaran berkompeten menggelar konsultasi publik Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2024-2026 di Gedung Rumoh Agam, jalan Nyak Adam Kamil, Tapaktuan, Kamis (25/7/2024).

Dihadapan tujuh pemateri dan ratusan peserta serta terkoneksi langsung dengan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri melalui zoom, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP mengatakan, tanaman kelapa sawit sangat penting dikembangkan karena banyak memberi kontribusi dalam gerakan Pembangunan.

“Mewujudkan mengembangan kelapa sawit, pemerintah daerah bersama masyarakat dan pihak terkait penyusunan RAD-KSB tahun 2024-2026. Harapan saya, kegiatan ini benar-benar diikuti dengan serius, bukan sekedar memenuhi undangan,” ucap Cut Syazalisma dalam arahan sekaligus membuka secara resmi konsultasi publik.

Tegas disampaikan, semua pihak dituntun memberikan kontribusi pemikiran untuk melengkapi kesempurnaan. Rumusan yang dihasilkan menjadi kunci dan dasar dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Aceh Selatan.

Intinya, kata Pj bupati, hasil yang telah disusun dan dibedah bersama itu berdampak kesalahan kepada pemerintah daerah secara sepihak. Padahal, melahirkan RAD-KSB dibincang bersama-sama dan terbuka untuk umum.

“Atas nama pemerintah saya tidak mau gagal dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, tidak ada oknum pejabat dan ASN berleha-leha dalam melaksanakan amanah pemerintah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Jika kedapatan, saya akan memberi sanksi tegas,” papar Cut Syazalisma.

Dikatakan, tenggat waktu bagi Aceh Selatan untuk merampungkan penyusunan RAD-KSB perlu diburu. Tujuannya, supaya pengembangan Perkebunan kelapa sawit di Aceh Selatan masuk dalam skala prioritas Pembangunan nasional.

pembahasan komprehensif tentang pengembangan perkebunan kelapa sawit dipaparkan Prof. Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc. Sementara itu, kupasan melalui zoom disampaikan Ditjen Bangda, Eva Nofianti dan Ari Agung Prihati.

Pemaparan dan arahan Pj bupati Aceh Selatan tentang duduk persoalan Perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, diakui Eva Nofianti sangat sependapat dan memenuhi ketentuan. Tentunya harus melibatkan semua pihak hingga NGO.

“Aceh Selatan memiliki potensi cemerlang di sektor Perkebunan kelapa sawit. Draf matriks yang disusun sangat baik dan dapat menjadi sandaran dalam gerakan pengembangan,” ucap Eva Novianti via daring yang diikuti 114 peserta.

Selain Prof. Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc, juga tampil sebagai pemateri pembedahan konsultasi public RAD-KSB diantaranya; Ir. Akhmad Baihaqi, S.P., MM (Dosen Fakultas Pertanian USK), Ir. Azanuddin Kurnia, SP., MP (Sekretaris Dinas Perkebunan dan Pertanian Aceh), H Nyaklah, SP, MM (Kadis Pertanian Aceh Selatan), Ditjen Bangda (Eva Novianti dan Ari Agung Prihati) dan Kabag Hukum Setdakab Aceh Selatan.

Konsultasi publik RAD-KSB Aceh Selatan menyita waktu selama satu hari penuh. Pj bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma, S.STP kerasan mengikuti semua materi yang disampaikan pemateri, baik secara tatap muka maupun melalui zoom. (*).